Misteri Hub. Deret Fibonacci dengan Angka Tuhan
Angka Tuhan? Mungkin
Anda bertanya-tanya tentang "Angka Tuhan", apaan sih? Sebenarnya itu
hanya istilah saya saja untuk menyebut suatu "angka misteri"
(baca:sangat menakjubkan) yang banyak ditemukan pada kejadian-kejadian
di alam ini. Angka ini sejatinya telah banyak diteliti oleh peneliti
luar negeri, mereka umumnya menyebut angka ini adalah "golden ratio"
atau "golden number".
Nah, mungkin sebagian Anda sudah tidak asing lagi dengan 2 istilah yang
terakhir. Ya, bagi Anda yang sudah membaca mengenai hal ini pasti Anda
mengetahui bahwa angka ini ada kaitannya dengan deret Fibonacci atau
Fibonacci sequence.
Tahukah Anda mengapa para peneliti menyebutnya golden number? karena
banyak sekali kejadian-kejadian di alam ini yang berkaitan dengan angka
tersebut. Bahkan, sebelum Obama terpilih menjadi presiden, ada yang
meramalkan bahwa Obama akan menjadi presiden Amerika ke-44 dengan dasar
dari analisa deret Fibonacci. Wow? Benarkah?
Sekilas Mengenai Deret Fibonacci
Apa sih angka fibonacci? Angka fibonacci adalah urutan angka (deret
angka) yang disusun oleh Leoanardo Fibonacci pada tahun 1175 - 1245 M.
Bilangan fibonacci dikenal juga dengan sebutan the golden number of
human life.
Percaya atau tidak, menurut kepercayaan para ilmuwan di zaman dahulu
kala, angka Fibonacci adalah salah satu bukti adanya Tuhan (inilah salah
satu alasan saya memberi judul angka Tuhan). Wah kok bisa?
Apa sih sebenarnya bilangan Fibonacci itu? Bilangan Fibonacci adalah
urutan angka yang diperoleh dari penjumlahan dua angka didepannya,
misalnya seperti ini :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst
Penjelasan : Misal Angka 5, diperoleh dari penjumlahan 2 angka didepannya yaitu 2+3.
Mungkin Anda kemudian bertanya, lalu apa kaitannya angka2 itu dengan bukti adanya Tuhan?
Bilangan
Fibonacci ini menunjukkan beberapa fakta aneh, tetapi sebelumnya kita
perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai angka Phi? Apa itu angka Phi?
Pasti
Anda tahu, angka Phi adalah angka 1.618. Apa hubungannya dengan
fibonacci? Phi merupakan hasil pembagian angka dalam deret Fibonacci
dengan angka didepannya.
Misalnya 3:2, 34:21, 89:55.
Semakin besar angka Fibonacci yang dilibatkan dalam pembagian, hasilnya akan semakin mendekati 1.618.
Fakta-Fakta
"Angka Tuhan" Bilangan FibonacciSeperti yang sekilas disebut
sebelumnya, angka ini merupakan bukti yang menunjukkan adanya Tuhan dan
dianggap keramat oleh ilmuwan zaman dulu.
Hampir semua ciptaan Tuhan
dianggap mempunyai angka Fibonacci dalam hidupnya, baik itu tumbuhan,
hewan, maupun manusia.Berikut beberapa fakta yang ditemukan di alam ini.
1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak
terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati,
ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family
Rekrunsif adalah suatu proses pemanggilan dirinya sendiri
Contohnya adlaah pangkat,factorial dan barisan fibonacci
Artikel 42 Lanjutan Materi fibonaci
Artikel 41 Atenuasi
Attenuation mengacu pada pelemahan sinyal selama ia berjalan melalui
kabel. Ia kadang disebut sebagai roll off. Selama sinyal mengalir
melalui kawat, gelombang kotaknya berubah bentuk sejauh ia mengalir.
Jadi, attenuasi sebenarnya adalah fungsi dari panjang kabel. Jika sinyal
mengalir terlalu jauh,ia bisa menurun kualitasnya sehingga stasiun
penerimanya tidak mampu lagi menginterpretasikannya dan komunikasi akan
gagal.
Dalam arti lain atenuasi adalah melemahnya sinyal yang
diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh
suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal
tersebut
Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium seringkali
mengalami berbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada
satu mekanisme dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami
pelemahan energi yang selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan
atau redaman) sinyal.
Dalam bentuk operasi matematik sebagai pendekatannya, peristiwa ini dapat
diberikan sebagai berikut:
y(t) = att x(t)
Dalam
hal ini nilaiatt < 1, yang merupakan konstanta pelemahan yang
terjadi. Kejadian ini sering muncul pada sistem transmisi, dan munculnya
konstanta pelemahan ini dihasilkan oleh berbagai proses yang cukup
komplek dalam suatu media transmisi.
Bentuk diagram blok dari sebuah operasi pernguatan sinyal dapat diberikan pada gambar berikut ini.
GambarOperasi Pelemahan suatu sinyal
Besarnya nilai konstanta sinyal
amp >1, dan penguatan sinyal seringkali dinyataklan dalam besaran
deci Bell, yang didefinisikan sebagai:
amp_dB = 10
log(output/input)Dalam domain waktu, bentuk sinyal asli dan setelah
mengalami penguatan adalah seperti gambar berikut.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa proses penguatan dan pelemahan
sinyal merupakan dua hal yang hampir sama. Dalam pengatan sinyal
amplitudo sinyal output lebih tinggi disbanding sinyal input, sementara
pada pelemahan sinyal amplitudo sinyal output lebih rendah disbanding
sinyal input. Tetapi pada kedua proses operasi ini bentuk dasar sinyal
tidak mengalami perubahan.
Sinyaloptic dan sinyal radio, keduanya
mengalami atenuasi yang cukup besar ketika ditransmisikan melalui
atmosfer. Sinyalop ti c mengalami atenuasi yang rendah ketika
ditransmisikan melalui kabel seratoptic. Atenuasi sebanding dengan
panjang dari medium. melipat gandakan panjang meduium maka akan
melipatgandakan juga total atenuasi yang terjadi.